.

Jumat, 19 April 2013

Casting ikan bawal bersama Om om yang ngoceng terus

CASTING BAWAL
Mancing ikan bawal dengan cara casting dikolam sangatlah mengasikkan , dengan menggunakan mino yang berukuran 3cm sampai 5cm. Dan menggunakan alat yang berukuran sedang atau medium havy sekitar max 17 lb . Serta menggunakan reel yang berukuran 3000 paling besar , dengan mono filamen berukuran 0.25 atau kalau pakai benang ... PE 2.
Ikan bawal adalah , ikan jenis predator . Dia menyerang kalau posisi ikan lemah, sehingga apa yang kita lakukan dengan casting dengan umpan mini mino 3cm , sangatlah efektif untuk memanipulasi ikan bawal .
Kolam yang besar sangatlah cocok untuk memancing dengan cara casting , di samping kita jika mendapat ikan yang besar akan lebih puas untuk tarik ulur dengan ikan bawal.
Salah satu tempat untuk memancing dengan gaya casting , dengan letak yang tidak begitu jauh dari kota jogjakarta ( kurang lebih 20 km ) ke arah timur , yang tepatnya di daerah utara bandara Adisucipto Jogja . Dan disamping itu pula tempat yang masih bernuansa pedesaan dengan areal sawah yang masih luas luas , juga menyediakan fasilitas untuk menyantap ikan hasil pancingan , dengan menu ikan bakar bawal manis , dan ikan goreng .... hemmmmmm pokoknya mak nyus.... deh.
Kadisoko adalah tempat alternatif para mania untuk pergi memancing disana , jikalau laut sedang tidak bersahabat. Untuk itu apabila temen- temen di jogja yang belum mengetahuinya ... cobalah ... atau mungkin untuk temen yang dari luar kota atau luar pulau .... kalau ingin mencoba kesana Omah pancing siap untuk menemani kalian semua . Trimakasih , mudah -mudahan sedikit info yang saya berikan ini bisa bermanfaat untuk semua anggler .

NB : Ikan bawal yang sudah terlalu sering hook up , akan susah sekali untuk di pancing , dan casting di malam hari biasanya ikan bawal lebih mudah kita pancing .

CASTING LAYUR.
Casting ikan layur , ternyata sangat mengasikkan juga .
Terlebih kalau posisi kita mancing tidak terlalu tinggi , sensasi tarikan ikan layur teryata mantap juga. Mancing dengan cara casting , dengan metal jig lominus berukuran 15 sampai 25 gr dengan tribel hook dan diberi neklin sepanjang max 100 cm , untuk mengantisipasi dari gigitan layur yang sangat tajam. Dan bisa kita memakai cumi plastik lominus, dengan fareasi ukuran yang bermacem - macem.
Ukuran casting barakuda untuk metal jig dan cumi lominus, biasanya lebih besar yang di pakainya , dengan ukran max 100 gr .
Hal ini juga bisa di lakukan apabila musim GT, dan Tengiri .
Dengan memancing casting dari tebing pada waktu malam hari ... , Bagi anda yang belum pernah mencobanya boleh di buktikan . Hal ini merupakan alternatif menggunakan tecnik mengambang di malam hari dengan sasara target ikan atas . Dan biasanya lebih efektif untuk menghasilkan ikan tangkapan kita . Selamat mencoba .

Save nih solusi + tips mancing ikan di kolam harian ..COp


Solusi dan Tip Memancing Ikan Karper di Kolam Harian


Ikan Mas atau Karper adalah salah satu jenis ikan air tawar yang memiliki nama binomial Cyprinus carpio, dan juga menjadi salah satu menu favorit masyarakat kita. Masakan untuk jenis ikan ini sering kita jumpai di rumah-makan beserta pemancingan, hotel atau pedagang-pedagang dipinggir jalan yang rasanya lezat dan memiliki daging yang agak tebal dan sedikit duri. Jika menurut saya sendiri ikan ini lebih enak dari ikan mujair namun masih dibawah ikan gurame.

Pada habitat aslinya ikan ini lebih sering hidup diperaian yang tidak terlalu dalam dan agak berarus seperti pinggir sungai, danau dan rawa, namun populasi untuk ikan liar jenis ini sudah semakin menurun. Mungkin hal ini juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang kian hari semakin memburuk, sehingga sebagian besar jenis spesies ini sering didapatkan dari hasil budidaya.

Sebagai salah satu jenis ikan konsumsi, tak heran jika ikan Karper menjadi salah satu target bagi para pemancing. Namun sayangnya seperti yang saya uraikan diatas populasi ikan Mas liar sudah semakin sulit didapatkan, sehingga kurang asyik dan kurang memuaskan jika kita hanya fokus memancing ikan ini di alam liar.

Biasanya solusi bagi para pemancing untuk mendapatkan ikan Mas atau karper adalah memburunya ditempat pemancingan, namun seperti kita ketahui jika kita memburunya pada kolam pemancingan dengan sistem kiloan pasti serasa ada yang kurang, kurang asyik, atau orang-orang lebih sering menyebutnya tidak ada seninya atau tidak menantang.

Maka dari itu masih ada solusi tepat lainnya yaitu ditempat kolam pancing harian atau arisan dengan sistem bayar dimuka mungkin sekitar Rp.20,000-Rp.50,000, dan kita di ijinkan memancing sepuasnya dan sebanyak mungkin dalam waktu 24 jam.
Pada artikel ini saya akan berikan beberapa tip-tip memancing ikan Karper yang ada dikolam pemancingan harian, karena seperti kita ketahui memancing ditempat seperti ini tidak bisa dianggap sebelah mata. Pada umumnya pemiliki usaha pemancingan kemungkinan besar sudah memberi makan ikan sebanyak-banyaknya sehingga kenyang dan cukup sulit untuk di tangkap. 

1. Siapkan joran dan reel beserta apungan yang berukuran kecil, karena banyak yang berpendapat ikan Mas menyantab umpan dengan cara dihisap sehingga kita membutuhkan indikator yang lebih sensitif. Gunakan mata pancing berukuran sedang agar semua ukuran ikan bisa kena, gunakan pemberat dan di set jangan sampai apungan tenggelam. Tambahan apabila satu orang di ijinkan menggunakan lebih satu joran jangan sia-siakan kesempatan.

2. Pada dasarnya ikan ini adalah salah satu jenis ikan omnivora atau pemakan segala, sehingga memaksa kita untuk menggunakan berbagai macam umpan. Siapkan umpan yang terbuat dari campuran nasi, penyedap rasa, pelet, bahkan ada yang menggunakan mie rebus kemudian ditumbuk hingga semuanya mencapur dengan rata dan lengket.

Umpan kedua adalah lumut sawah dicampur dengan pati kanji (yang telah direbus dengan air), campur dengan garam dan penyedap rasa seperti masako atau royko. Semuanya Masukan kedalam ember kecil dan ditambah air sedikit, jika anda ingin memasang umpan ini masukan mata pancing kedalam ember tersebut lalu putar-putar hingga campuran lumut menempel dan menggumpal. (untuk umpan ini harus lebih bersabar, namun jika dapat ikan biasanya berukuran lebih besar)

Umpan ketiga anda bisa gunakan kroto atau telur semut yang bersih, bahkan saya lihat ada orang yang memakai laron. Pasang kedalam mata pancing namun jangan hanya satu, kalau bisa lebih banyak lebih baik 5-10 ekor per mata pancing.

Umpan keempat roti basah yang dicampur dengan daun ketela muda dan trasi, dan semua ditumbuk halus dicampur sedikit air hingga menjadi lengket.

3. Karena anda memancing dikolam, lempar mata pancing ketengah kolam, karena jika dipinggir ikan akan takut akan keberadaan manusia.

4. Apabila apungan bergerak sedikit diamkan saja, namun apabila bergerak kemanapun arahnya sekitar empat detik tanpa putus, segera langsung tarik joran anda.  

Penasaran gimana mancing ikan wader di sungai dan di rawa


Cara Jitu Memancing Ikan Wader di Rawa dan Sungai


Ikan yang satu ini kebanyakan memiliki ukuran yang kecil, namun jika dimasak memiliki rasa yang sangat gurih bahkan beberapa orang menganggapnya sebagai salah satu ikan air tawar yang paling enak untuk disantap walaupun banyak durinya, sehingga juga bisa diibaratkan mawar berduri, wah nggak nyambung he he. Apakah gerangan ikan ini jika anda bertanya-tanya, jawabannya adalah ikan wader.

Ikan ini lebih sering banyak dijumpai di sungai-sungai yang tidak terlalu dalam atau dipinggir rawa yang cukup jernih, dan pada umumnya memiliki ukuran antara sebesar jempol tangan hingga 4 jari. Wader merupakan ikan dari suku Cyprinidae dan pada umumnya yang sering kami jumpai terdiri dari beberapa species yang dikenal sebagai wader biasa, wader pari (lunjar padi atau orang jawa mengenalnya sebagai goyor), dan wader bintik dua.

Namun kabarnya terdapat hingga ratusan jenis ikan wader yang ada didunia dengan tiap negara memiliki sebutan nama yang berbeda-beda, bahkan di Indonesia sendiri tiap daerah memiliki sebutan nama yang yang juga berbeda-beda, seperti ikan cere sebutan dari orang Betawi, paray sebutan wader dari orang Sunda, pantao dan seluang oleh orang Sumatera, seluang bagi orang Kalimantan, wader ijo bagi orang Jawa dan lain-lain.

Ikan ini biasanya hidup secara liar karena kami jarang mendengar ada orang yang mau membudidayakannya, namun salah satu hal yang sangat menarik adalah ikan wader menjadi salah satu favorit bagi para pemancing. Alasannya walaupun sebagian besar berukuran kecil, namun sangat mudah untuk dipancing karena mereka sering hidup secara bergerombol dan sangat rakus untuk makan, seakan-akan tidak merasa kenyang.

Pada artikel kali ini saya akan memberikan beberapa tip-tip jitu, bagi anda yang ingin mencoba memancing ikan wader yang bisa hidup disungai maupaun dipinggir rawa. Jika anda tertarik untuk mencobanya silahkan baca langkah-langkah berikut ini.
 Cara memancing ikan wader disungai :
1. Siapkan pancing atau walesan tanpa apungan. Kenapa tanpa apungan karena jika anda menggunakan apungan disungai maka apungan akan mudah hanyut, sehinga percuma ketika ikan memakan umpan tidak akan terlihat. Gunakan per(pegas) pancing yang bisa anda beli ditoko atau anda juga bisa menggunakan fiber pancing biasa namun ujungnya sepanjang satu jengkal dipipihkan hingga tipis dan mudah melengkung. Tambahan catatan gunakan mata pancing yang berukuran kecil.

2. Saya sarankan menggunakan tiga jenis umpan yaitu roti basah yang dikasih sedikit air, kemudian ditumbuk dengan daun ketela muda hingga halus dan lengket. Umpan lainnya adalah gandum dikasih air sedikit dan garam atau penyedap rasa, setelah menjadi adonan digoreng seperti bakwan, namun jangan sampai terlalu berminyak dan jangan terlalu matang. Umpan terakhir adalah tahu.

3. Siapkan seikat daun ketela, yang difungsikan untuk menarik ikan agar mau bergerombol ditempat anda memancing.

4. Jika sudah berada dilokasi untuk memancing, cari tempat yang airnya jernih dan agak dalam, kemudian masukan seikat daun ketela tersebut kedalam air. Anda bisa melalukannya dengan cara mengikat daun ketela tersebut dengan tali dan diikatkan pada sebuah batu yang cukup besar, hal ini bertujuan agar daun ketela tidak terseret arus air. Melalui daun ketela yang direndam tersebut, kemungkinan besar ikan wader akan bergerombol untuk memakannya.

5. Masukan mata pancing anda kedalam air, dan jangan sampai posisi per pancing naik ke atas, karena jika demikian anda terlalu dalam memasukannya hingga ke dasar sungai. Idealnya posisi per akan lurus horizontal.

6. Ikan wader tergolong sangat agresif, sehingga tunggu hingga per pancing melengkung kebawah selama sekitar 2 detik setelah itu tarik dan anda dapat ikan. Walaupun ikan wader berukuran kecil, namun pada umumnya pemancing ikan ini mendapat hasil tangkapan lebih banyak dari pada memancing ikan tawar lainnya.
Cara memancing ikan wader dirawa :

Pada umumnya hampir sama dengan cara diatas, namun perbedaanya anda lebih baik menggunakan apungan jika memancing di rawa atau ditempat yang airnya tenang.

1. Pilih tempat dipinggir rawa yang cukup dalam didekat tumbuhan-tumbuhan air, karena ikan ini lebih suka ditempat seperti ini dan tidak harus ketengah rawa.

2. Menurut pengalaman untuk mendapatkan hasil tangkapan ikan wader yang lebih besar (Biasanya ikan wader dirawa ukurannya lebih besar dari pada yang bisa hidup disungai), gunakan umpan lumut sawah yang di campur dengan sedikit garam dan pati kanji. Caranya gunakan ember kecil kemudian campur lumut sawah dengan sedikit air, sedikit garam dan pati kanji. Jika sudah masukan mata pancing kedalam ember tersebut dan diputar-putar hingga lumut menempel pada mata pancing dan menggumpal.

3. Untuk umpan anda juga tetap bisa menggunakan umpan seperti ketika mancing di sungai, karena umpan utama dari wader adalah roti, bakwan dan tahu.

4. Ketika anda memancing tunggu hingga apungan turun kebawah, karena ikan wader sangat rakus dan agresif, sehingga ketika makan saling berebut dan dibawa lari. Apabila apungan bergerak sedikit-sedikit saja dan berulang-ulang lebih baik biarkan saja tunggu hingga turun.

Demikian tip-tip dari saya apabila anda ingin menambahkan silahkan berkomentar dibawah. Semoga bermanfaat

Trik dan Tips mancing ikan betutu yang bagus pastinya


Trik Memancing Ikan Betutu(Oxyeleotris Marmorata)

Ada sebuah jenis ikan tawar yang sebenarnya sangat sensasional tarikannya ketika dipancing. ikan ini memiliki bentuk yang memanjang dan sangat mirip dengan ikan gabus namun siripnya agak lebar dan pada kulitnya seperti terdapat bercak-bercak.

Ikan ini dikenal sebagai ikan Betutu (Oxyeleotris marmorata) yang biasa hidup dirawa-rawa, danau maupun sungai, yang apabila dipancing tarikannya sangat matab, sehingga banyak disukai oleh para pemancing. Namun sayanganya menurut saya sendiri populasi ikan ini sendiri sudah semakin jarang dialam liar, bahkan kami juga belum pernah mendengar ada yang membudidayakannya.

Ikan betutu di pasar harganya cenderung lebih mahal karena bisa dibilang agak langka, dagingnya rasanya juga gurih mirip dengan ikan gabus, namun ukurannya memang cenderung jarang yang besar. Mungkin faktor inilah yang membuat banyak orang yang enggan membudidayakannya, karena kemungkinan untuk membesarkan ikan betutu membutuhkan waktu yang lebih lama dibanding ikan lain.

Bagi orang Jawa ikan Betutu yang masih kecil biasa disebut dengan ikan kotes yang mudah untuk dipancing di sungai-sungai dekat sawah, sehingga banyak anak-anak kecil dikampung-kampung yang suka memancing ikan ini. Uniknya beberapa orang menyebut ikan ini sebagai ikan malas, hal ini mungkin disebabkan Betutu tergolong ikan yang mampu untuk jarang bergerak dan sering bersembunyi, bahkan selain itu ikan ini juga disebut sebagai ikan bodoh.
Bagi anda yang ingin mencoba untuk memancing jenis ikan ini, pada artikel kali ini kami akan sedikit berbagi tentang tips dan trik dalam memancing ikan betutu disungai dan rawa.
  • Siapkan peralatan pancing seperti joran jenis apa saja, apungan, pemberat, mata pancing dengan ukuran sedang atau besar(standar mancing ikan air tawar).
  • Umpan yang paling mantab untuk memancing ikan Betutu adalah udang dan cacing. Untuk jenis udang bisa rebon, namun satu mata pancing dipasang rebon sampai penuh atau juga bisa udang dengan ukuran sedang namun kulitnya dikupas terlebih dahulu dan kepalanya dibuang.
  • Untuk cacing yang paling baik adalah yang biasa hidup di pohon pisang yang membusuk, karena menurut orang-orang cacing ini didalam tubuhnya tidak terdapat banyak tanah atau kotoran. Namun selain itu juga tidak menutup kemungkinan untuk jenis cacing lain.
  • Spot pancing yang bagus untuk ikan Betutu adalah didekat bebatuan dirawa atau sungai pada kedalaman kisaran setengah meter dan pilihlah yang airnya lebih tenang. Ikan Betutu biasanya hidup dibawah batu dan sering berdiam diri ditempat tersebut, namun terkadang juga suka hidup didekat tumbuhan-tumbuhan air seperti enceng gondok dan ganggang.
  • Ikan ini ketika memakan umpan tarikannya sangat mantab dan ditelan, sehingga pada umumnya apungan sebagai indikator akan tertarik kedalam air
  • Sayangnya ikan ini populasinya cenderung sedikit, sehingga faktor inilah yang membuat ikan ini cukup sulit diburu, walaupun jika ada atau kita menemukan spot mancing yang tepat Betutu cukup mudah untuk dipancing karena terbilang agresif.
Demikian tip dari kami, apabila anda ingin menambahkan atau memiliki pengalaman yang berbeda silahkan berkomentar dikotak dibawah ini, agar bisa bermanfaat bagi pembaca yang lainnya.

Jenis Ikan Tawar yang mudah dipancing dengan cacing dan udang.Copas


1. Ikan Mujair : ikan yang memiliki nama binomial Oreochromis mossambicus, memang pada dasarnya umpan utamanya adalah lumut sawah, akan tetapi masih bisa dipancing dengan umpan cacing dan udang kecil-kecil(rebon) karena ikan ini adalah pemakan segala.

Ikan Mujair tersebar diseluruh nusantara, dan bisa dibilang bukan ikan musiman yang bisa diburu kapan saja.

2. Ikan Betutu : nama binomial dari ikan ini adalah Oxyeleotris marmorata, dan dibeberapa daerah ada berbagai macam sebutan yaitu bakut, bakutut, belosoh, boso, boboso, bodobodo, ikan bodoh, gabus bodoh, ketutuk, ikan malas, ikan hantu dan lain-lain.

Fakta menarik dari ikan ini dibeberapa tempat disebut ikan bodoh, karena sangat mudah untuk memancingnya karena memiliki mulut yang besar, sangat agresif sehingga sering menelan umpan sampai kedalam perut. Ikan ini juga tersebar diseluruh perairan tawar Indonesia

3. Ikan Baung : sebutan lain dari ikan ini berdasarkan Wikipedia adalah ikan duri, baong, baon, bawon, senggal, singgah, tagih, dan lain-lain, dan tersebar di Indonesia namun berdasarkan sumber jarang ditemui di Sulawesi dan Papua.

Pada umumnya ikan ini sering hidup di dasar perairan, lebih mudah dipancing ketika malam, dan kebanyakan sering muncul dimusim penghujan.

4. Ikan Patin : ikan ini tersebar dibeberapa daerah seperti Jawa, Sumatera dan Kalimantan, dan sekarang menjadi salah satu ikan favorit yang dikonsumsi, dibudidayakan, bahkan beberapa jenis tertentu juga dijadikan sebagai ikan hias.

Ikan ini bagus dipancing disegala musim, baik siang maupun malam.

5. Ikan Belida : jika mendengar nama ini rasanya memang sangat asing buat kita, karena ikan ini memang sudah tergolong langka untuk ditemukan. Bentuk ikan ini pipih dan memanjang kurang lebih mirip dengan ikan Arwana.

Ikan ini tersebar dibeberapa daerah jeperti Jawa Barat, Sumatera dan Kalimantan, yang akan lebih mudah dipancing pada malam hari, dimusim hujan dan sering hidup di dasar peraiaran.

Nama ilmiah dari Ikan ini adalah Chitala sp dan dibeberapa daerah juga menyebutnya sebagai ikan Pipih atau Belido.

6. Ikan Sapu-Sapu : ikan ini sering kita temui di aquarium dan lebih dikenal sebagai ikan pembersih kaca. Mungkin ikan ini juga kurang begitu disukai dengan berbagai alasan, namun jika anda tetap berminat untuk memancingnya akan lebih baik jika memburunya di dasar perairan, baik siang atau malam, dan disegala musim.

Ikan ini memiliki nama ilmiah Hypostomus plecostomus dan di Malaysia sering menyebutnya sebagai ikan bandaraya.

7. Ikan Bawal : ikan ini sangat digemari karena dagingnya yang cukup tebal dan sedikit duri, namun sayangnya untuk populasi di alam liar tidak terlalu banyak dan sering didapatkan karena hasil budidaya.

Jika anda ingin mencoba memancingnya akan lebih baik disiang hari dan disemua musim. Fakta menarik dari ikan Bawal (collosoma sp) berdasarkan hasil pengamatan di kolam dibudidaya, ikan bawal hidupnya selalu bergerombol dan jarang sekali terpisah. Hal ini kemungkinan juga tidak berbeda jauh di habitat aslinya, sehingga jika anda sedang memancing dan berhasil mendapatkan ikan ini, lebih baik jangan pindah tempat karena kemungkinan ikan bawal lain juga ikut bergerombol ditempat tersebut.

8. Ikan Bethik : walaupun beberapa orang menomor duakan ikan ini, namun jika anda tetap ingin memancingnya akan lebih baik disiang hari dan juga banyak tersedia disegala musim. Ikan ini tersebar dibeberapa daerah seperti Jawa, Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi.

9. Ikan Sili : ikan ini terkadang juga dijadikan sebagai ikan hias walaupun harganya masih tergolong murah, dan dibeberapa tempat juga memiliki sebutan yang berbeda seperti Ikan Tilan atau Deler. Ikan Sili tersebar dibeberapa daerah seperti Jawa, Sumatera dan Kalimantan, dan akan lebih mudah dipancing ketika sungai banjir.

Selain beberapa jenis ikan yang tersebut di atas, mungkin masih banyak jenis ikan tawar lain yang bisa dipancing dengan umpan udang dan cacing. Apabila anda memiliki pengalaman yang berbeda silahkan tambahkan dikotak komentar di bawah, dan semoga bisa berguna bagi kita semua.      
You might also like:     

Yuk mancing ikan sepat..sukses dan copas


Mengenal Ikan Sepat dan Cara Mudah Memancingnya

Ikan sepat, mungkin anda sudah sangat mengenal jenis ikan ini, karena di kawasan beriklim tropis seperti negara tercinta kita ini, ikan ini mudah diperoleh dan dijumpai di pasar-pasar tradisional. Ikan ini biasanya hidup di rawa-rawa, sungai, sawah, bahkan selokan, yang hidup secara bergerombol sehingga membuat kita sangat gemas ingin menangkapnya.

Ikan sepat juga enak untuk dimakan sebagai lauk dan harganya terbilang sangat murah, sehingga kita semua mungkin pernah mencicipinya. Sebenarnya jenis ikan ini sangat banyak bahkan ada yang memiliki warna yang indah sehingga dijadikan sebagai ikan hias di aquarium. Menariknya jika kita lihat sekilas sangat mirip dengan ikan Gurami yang sangat terkenal karena kelezatannya dan ikan cupang yang terkenal karena keindahannya, namun perbedaan mendasar tentu terletak pada ukurannya.

Nama binomial dari ikan ini adalah Trichogaster trichopterus, dan di beberapa daerah juga memiliki sebutan sendiri-sendiri seperti sepat sawah, sepat jawa, sepat biru, sepat ronggeng dan sapek. Jika ditinjau dari sejarahnya, berdasarkan sumber di wikipedia sepat rawa menyebar di Indocina di lembah seperti sungai Mekong, Sumatra, Kalimantan dan Jawa, dan kabarnya pada tahun 1938 ikan ini disebarkan di danau Tondano dan wilayah Sulawesi lainnya.

Ikan sepat memiliki bentuk tubuh yang sangat pipih dibanding dengan ikan tawar lainnya, mulutnya sangat kecil dan moncong, dan pada umumnya akan memakan zooplankton, krustasea kecil, larva-larva serangga, atau mungkin juga udang-udang kecil, bahkan lumut sawah juga disantapnya.

Salah satu hal yang juga tidak kalah menarik, ikan ini juga menjadi salah satu target para pemancing walaupun jika menurut saya sendiri, pada musim kemarau ikan ini justru menjadi penghalang bagi saya jika ingin memancing ikan mujair, karena jumlahnya sangat banyak bahkan sampai naik kepermukaan air. Namun semua juga kembali pada selera masing-masing.
Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi tips kepada anda, tentang cara memancing ikan sepat yang biasa hidup di rawa, sawah atau air yang cenderung tenang. Jika anda ingin mencobanya silahkan baca langkah-langkah dibawah ini :

1. Siapkan pancing atau walesan dan disarankan gunakan lebih dari satu untuk setiap orang jika menggunakan umpan lumut sawah. Gunakan mata pancing dengan ukuran yang sangat kecil, dan akan lebih baik mata pancing dengan bentuk yang menyerupai clurit, yang biasanya berwarna biru (maaf saya lupa merknya). Gunakan apungan yang berukuran sedang dan senar pancing berwarna putih trasparan.

2. Umpan yang dipakai terdiri dari dua macam yaitu telur semut yang lebih dikenal sebagai kroto, dan yang kedua adalah lumut sawah. Jika anda memilih menggunakan lumut sawah, campurkan dengan sedikit air, garam dapur dan vanili atau bisa juga penyedap rasa seperti masako. Campurkan hingga warna lumut berubah warna agak kecoklatan atau beberapa orang menganggapnya membusukan lumut dengan cara tersebut.

3. Ketika anda sampai di lokasi memancing, pilih tempat dimana ikan-ikan tersebut bergerombol sangat banyak, karena pada umumnya ikan ini mudah terlihat karena sering naik kepermukaan.

4. Taburkan bekatul atau dedak tempat dimana anda akan memancing, karena ikan-ikan ini pada dasarnya seperti tidak pernah merasa kenyang dan sangat rakus.

5. Masukan mata pancing anda di air dan jangan terlalu dalam, kira-kira 50 cm dipinggir rawa dan cukup satu jengkal di sawah.

6. Jika anda menggunakan umpan telur semut akan sangat mudah menangkapnya, namun hasil tangkapan menggunakan umpan ini rata-rata sebesar 2 jari bahkan terkadang sebesar satu jempol (tergantung keberuntungan). Jika anda ingin hasil tangkapan yang lebih besar kira-kira sebesar 4-5 jari, gunakan adonan lumut seperti di atas namun anda juga harus lebih bersabar.

Rabu, 17 April 2013

Teknik dasar casting dari berbagai sumber terpercaya




gimanasih cara casting kok susah amat ,udah berkali -kali ikannya gak kena-kena juga . Sebaiknya kita belajar teknik dasar casting sob ,berkat informasi dari 
Opay Saifullah Cilegon ,akhirnya saya bisa juga. Terimakasih om Opay Saifullah Cilegon

Pertama dari semuanya, kita akan berkenalan terlebih dahulu dengan yang namanya CASTING. Minturut kamus Bahasa Inggris-Indonesia oleh John M. Echols dan Hassan Shadily, arti casting yang diambil dari kata CAST adalah kasta (masyarakat), jelas saja bukan itu yang dimaksud..hehe.. Kalau dari www.artikata.com, yang dimaksud dari casting adalah "the act of throwing a fishing line out over the water by means of a rod and reel", yang kurang lebih artinya "aksi melempar senar pancing keluar menuju ke air dengan menggunakan alat Rod (joran) dan reel”.
Nah, dari sini saja kita bisa tarik kesimpulan bahwa inti dari casting adalah lempar 'something', yang sering kita sebut 'lure' atau umpan buatan. Bisa mini popper, minnow dll. (Nanti akan ada pembahasan tersendiri). Dan ingat, yang terpenting adalah menggunakan Rod dan Reel. Kalau tidak manggunakan Rod dan Reel (juga ada pembahasan lebih lanjut) , berarti belum bisa dinamakan casting..hehehehe.. Dan juga, Casting termasuk dalam sportfishing, dikarenakan kita dituntut untuk terus menerus melempar dan menggulung benang sampai ikan berhasil 'nyangkut' di lure kita. Itulah yang membedakan casting dengan teknik tradisional (dasaran ) walaupun awalnya sama2 cast (lempar).
Oke, sekarang kita lanjut menuju ke Pembahasan mengenai tackle / peralatan yang akan digunakan,
1. Rod ( Joran )
Rod adalah benda panjang yang menyerupai galah, kegunannya tentu saja bukan untuk mengambil mangga ( walaupun teman saya ada yang pernah nyobain dan berhasil), tetapi berperan sebagai perpanjangan lengan kita dalam hal melempar lure, memainkan lure serta 'menghajar' ikan. Nah, joran apa yang tepat untuk kita gunakan dalam casting?
a) Bahan Carbon, sebenarnya hal ini tidak mutlak. Tapi dikarenakan kita dituntut untuk terus melempar, maka pilihan joran berbahan carbon yang notabene jauh lebih ringan daripada bahan lainnya terutama fiber, sangatlah membantu castinger agar tidak mudah kecapaian, sehingga intensitas lempar lure semakin banyak dan otomatis semakin tinggi pula kesempatan untuk strike. Terapkan semboyan Rajin Pangkal Strike..!!
b) Panjang joran, (lagi-lagi) menurut penuturan beberapa koresponden, panjang paling nyaman untuk casting berkisar di 6 feet sampai 7 feet. Hal ini berpengaruh pada jarak lemparan dan juga kondisi spot mancingnya. Semakin panjang joran, maka semakin jauh jarak lontaran dan sebaliknya. Tetapi apabila kondisi spot yg sempit dan banyak pohon, maka pilihan panjang joran yg lebih pendek adalah sesuatu yang cukup krusial.
c) Kelas lbs joran, gunakan joran yang memiliki kelas 6-12 lbs, 8-17 lbs dan 10-20 lbs ( tergantung dari senar/line yang kita pakai )
d) Action joran, ada beberapa jenis action dr joran (CMIIW), yaitu slow, medium, medium-hard dan hard. Dalam hal ini yaitu casting, sangat tergantung dr 'kenikmatan' pemakainya dan tentu saja lure yang akan kita gunakan. (Biasanya) joran yang digunakan untuk casting adalah action medium-hard dan hard.
e) Merk dan Harga, banyak orang mengatakan "Ada uang Ada rupa". Semakin mahal, maka semakin bagus pula kualitas joran tsb. Tapi tentu saja tidak harus mahal untuk memulai casting, karena perlu diingat bahwa kepuasan menghajar ikan menggunakan tackle murah (tp tidak murahan) lebih terasa puas daripada menggunakan tackle mahal ( ini tentang kepuasan bukan kenikmatan lho..hehe) Berikut adalah beberapa merk joran yang sering didengar, Shimano, Daiwa, Eupro, Pioneer, Kamikaze, Maguro, Okuma, Seahawk dll. Joran berkisaran 200 ribu sampai 1 jutaan bisa dibeli untuk memulai kehidupan baru..
2. Reel ( Penggulung Senar )
Reel adalah suatu benda yang menyerupai.......... Apaan ya? sumpah, nge-blank..!! Lanjuuuuuttt Gunanya untuk menggulung senar, tempat penampungan senar (TPS), dan lain sebagainya. Ya kalo dipaksa diibaratkan, perannya mirip dengan telapak tangan serta jari waktu kita hand line lah (memancing dengan gulungan biasa, tanpa rod dan reel ). Nah, reel apa yang tepat untuk kita gunakan dalam casting? Nah lho, apaan ya?? haha, saya kurang referensi nih kalo soal reel. Yang saya tau hanya dimensi dari reel tsb. Karena yang kita bicarakan adalah lightcasting, maka reel dengan ukuran 1000-4000 (Shimano size) adalah ukuran yang pas untuk ber-casting ria. Merk reel yang umum digunakan adalah Shimano, Daiwa, Ryobi, Maguro, Okuma, Kamikaze, Pioneer, Seahawk dll. Dan juga perhatikan gear ratio nya, pilihlah minimal yang mempunyai gear ratio sebesar 4,9 : 1 Selebihnya mohon ditambah ya para senior..hehe..
3) Line
Line adalah benda yang menyerupai mie dengan berbagai warna..hehe.. Kalo diibaratkan, line adalah kabel penghubung yang menghantarkan energi-energi positif yang akan membuat anda menggelinjang tak karuan . Kalo banyak orang bilang joran yg terpenting, tapi menurut saya ya line-lah yg terpenting. Bayangin aja kalo mancing gak pake line.. hehehe.. Lanjuuuutttt.. Line / Senar / Kenur ada 2 jenis yang sering dijumpai, yaitu PE Line (Mulitifilament line yah?? CMIIW) dan Monofilament Line. Dalam casting, PE ‘hampir’ mutlak untuk digunakan. Walaupun tidak semutlak popping (casting kelas berat) dan Jigging, karena teman saya yang casting menggunakan Monofilament tetap aja lebih banyak strikenya dibanding saya (hoki dan timing yang pas berperan besar..kekekekekek). Yang jelas keuntungan dari PE adalah kemampuan lontarannya yang lebih jauh, daya tampung ke reel yang semakin banyak (karena diameternya kecil jika dibanding dgn Mono yang berukuran lbs sama), dan tentu saja daya lenturnya yg kurang sehingga ikan akan lebih mudah hook up (kecantol,red). Oh ya, hampir kelupaan, satuan line biasanya menggunakan lbs / pounds. Kalo di PE line, biasanya menggunakan satuan angka, yaitu PE 1, PE 2 dst. Semakin besar angka maka semakin besar pula kekuatan lbs line tsb. Pembahasan untuk terbuat dari apa saja bahan dari kedua line tsb mungkin akan dibahas oleh senior2 di page2 berikutnya. ^^
4. Leader (Perambut)
Untuk yang satu ini gak usah pake ibarat2an yah.. hehehehe.. Leader, minturut kamus, artinya pemimpin. Nah, dari situ saja sudah bisa dikira2 kan? Bahwa leader adalah ‘pemimpin’ paling atas dari main line (kenur utama) yang kita gunakan. Karena dia adalah pemimpin (leader), maka otomatis dia harus memiliki kekuatan yang lebih besar dari sang prajurit ( main line ). Apabila main line berkekuatan 20 lbs maka leader harus lebih kuat lagi, minimal 1,5 kali dari kekuatan main line. Hal ini dimaksudkan untuk meredam kejut apabila strike terjadi, sehingga prajurit tidak syok (putus). Kegunaan lainnya adalah untuk menyamarkan keberadaan mainline, dalam hal ini adalah PE. Karena sifat PE yang sangat terlihat, maka kegunaan leader terutama yang berjenis fluorocarbon akan sangat membantu rate strike. Jadi, kesimpulannya jika anda menggunakan PE sebagai mainline, maka kehadiran leader, terutama fluorocarbon, adalah wajib adanya. Nah, soal menyambung antara leader dengan mainline, usahakan jgn menggunakan kili-kil (swivel). Usahakan menggunakan ikatan langsung. Untuk kelas ringan, saya anjurkan menggunakan Albright Knot. Simpe, tapi sudah cukup kuat untuk bertarung dengan ikan2 medium. CMIIW
5. Lures ( Umpan2 Buatan )
Nah, kalo yang ini, saya ibaratkan sebagai peluru. Seandainya kita adalah tentara yang sedang berperang di medan tempur. Senjata canggih neh ceritanya, AK 47, M 16 dll lah, begitu udah siap perang, musuh dah di depan, eh, peluru ketinggalan di rumah.. No Comment dah.. (berdasarkan pengalaman pribadi..wkwkwkwkwkwkwkwk) Jadi, kesimpulannya lure adalah umpan buatan yang kita lontarkan menuju ke peraduan ikan target kita. Digerakkan sedemikian rupa dengan berbagai cara retrieve (menggulung) serta berbagai cara menggerakkan joran (twitch dan lain sebagainya). Akan kita bahas di pertemuan selanjutnya. Bahan lure tsb bisa dr kayu, plastic, besi, karet dsb. Berikut adalah jenis2 lure yang umum diketahui (kalo yang aneh2 bisa Tanya ke senior2 di sini..hehehe), Lure Minnow Seperti yang terlihat pada gambar, Lure minnow adalah sejenis ikan kecil yang bergerak secara alami seperti ikan. Kebanyakan lure jenis minnow merupakan tiruan bentuk dan warna ikan yang hampir sama persis. Lure ini digunakan pada fresh water dan salt water, biasanya effektif pada saat ikan sedang lapar dan rakus. Lure jenis ini tersedia dalam berbagai jenis kedalaman, shallow type untuk target ikan yang relatif tidak dalam (dekat dengan permukaan), deep type untuk target ikan yang bermain di kedalaman, floating type merupakan lure yang bermain dipermukaan dan sinking type merupakan lure yang cepat sekali tengelam untuk target ikan didekat dasar.
Lure Top Water Lure
jenis ini menggoda/menarik ikan di permukaan. Lure ini beraksi seperti ikan kecil yang panik dan lari menjauh. Lure ini sangat effektif untuk memancing ikan yang bermain disekitar permukaan. Yang termasuk lure jenis ini antara lain jenis pencil dan Lure popper yang menciptakan cipratan dipermukaan dan menimbulkan bunyi yang menggoda ikan.
Lure Vibration Lure
Vibration ini menghasilkan gerakan bergetar yang tinggi dengan bergoyang-goyang untuk menarik ikan bahkan dalam perairan dingin atau dengan jarak pandang yang rendah. Nb. Gambar menyusul.. (kapan-kapan ya..hehehehehe)
Nah, ini adalah saat yang tepat untuk kita berbicara tentang BALANCE TACKLE. Yuuuuukkk mariiiii.. BALANCE TACKLE adalah kondisi dimana tackle/peralatan kita dalam kondisi yang pas settingan-nya. Maksudnya, antara rod, reel, dan line (bahkan berat lure) dalam kondisi yang tidak ‘berlebihan’ satu sama laen. Bingung? Ane juga bingung neh..kekekekekekek.. Lanjuuuutttt Kita misalkan begini, saya mempunyai joran kelas 20 lbs, maka saya akan membeli line dengan kekuatan maksimal 20 lbs juga. Kenapa begitu? Karena saya berasumsi ketika saya fight dengan ikan yang beratnya jauh melebihi kekuatan maksimal joran, maka diharapkan line putus duluan. Nah, bayangkan apabila saya menggunakan line 40 lbs dengan joran 20 lbs, dengan cerita seperti diatas, maka kemungkinan joran patah akan sangat besar, karena line sangat jauh melampaui batas kekuatan joran. Semoga bahasa saya bisa dimengerti. Kemudian lanjut ke reel, sama dengan joran, reel juga mempunyai batas kekuatan line berapa yang boleh ‘masuk’ ke dalam reel tsb. Biasanya tertulis di sekitar spool. Reel juga bisa jebol apabila max drag (spool dikunci mati), sedangkan line jauh melebihi kekuatan reel. CMIIW. (Maaf senior, saya ga paham soal reel..hwehehehehe) Begitu juga dengan berat lure, jika di joran tertulis casting weight / lure weight hanya 7-21 grams misalnya, maka gunakan lah lure yang beratnya di kisaran tsb. Apabila lure terlalu ringan dr berat yg dianjurkan maka casting akan terasa lebih sulit (tidak bisa jauh dan aksi dr lure kurang maksimal), dan juga sebaliknya, bisa-bisa joran patah karena lure yang terlalu berat.
Oke, kita lanjut lagi. Setelah alat sudah memenuhi syarat Balance Tackle, maka proses selanjutnya adalah bagaimana menyatukan keseluruhan alat itu sehingga layak tempur di medan perang. Seperti yang sudah diketahui, mainline digulung ke reel..hehe.. Setelah tergulung dengan indah (usahakan serapat dan sepenuh mungkin, tp jangan melebihi bibir spool, karena pasti akan kusut nantinya), kemudian pasanglah reel ke joran. Tarik mainline melewati Ring Guide (kolong cincin pada joran), kemudian ikat mainline dengan leader dengan menggunakan Albright knot. Setelah semuanya terpasang dengan rapi, maka hal yg terakhir dilakukan adalah memasang lure ke leader. Hal ini masih jd perdebatan diantara saya dengan teman saya..hehe.. Teman saya bersikeras menggunakan Rapala Knot untuk menyambung leader ke lure. Sedangkan saya hanya ikatan biasa yang menggunakan peniti. Kekurangan menggunakan rapala knot adalah ketidakefisienan, karena setiap kita mengganti lure maka kita harus memotong dan kemudian menyambung lagi. Iya kalo cuma 4x ganti lure, kalo lebih dari 20x?? hehehehe.. Sedangkan jika menggunakan peniti maka akan sangat mudah untuk gonta ganti istri,eh, lure dengan sangat cepat. Tetapi, kekurangan dari penggunaan peniti adalah resiko jebol jika dihantam ikan besar. Sedangkan rapala knot lebih kuat dalam hal meladeni perlawanan ikan besar. Apalagi ditambah dengan aksi yang alami jika kita menggunakan rapala knot (karena lure tidak terbebani oleh peniti).
Sekarang kita lanjut ke tahap berikutnya, yaitu Akurasi Casting dan Teknik-Teknik Casting (serius nih, soalnya disadur langsung dari majalah Mancing, permisi dulu ama Om MR..hehe.. ) 1. Akurasi Casting Akurasi casting seringkali menjadi persoalan serius, khususnya saat casting di sungai, muara dan danau . Sebab kesalahan sedikit saja bias berakibat umpan/lure tersangkut ke berbagai macam penghalang yang banyak terdapat di hamper setiap sudut. Ragamnya bias macam2, baik batang pohon2 yang tumbang, akar2 yang menggantung, ranting yang hanyut, semak dan tumbuhan liar serta masih banyak lagi yang lainnya. Repotnya, akurasi casting berperan besar dalam menentukan apakah kita bakal mendapatkan strike atau tidak. Kita ketahui bahwa spesies sungai dan muara paling suka berlindung di tempat2 yang menurutnya aman, yang itu berarti tempat2 yang sulit untuk dijangkau. Satu2nya cara adalah meningkatkan akurasi casting dengan rajin berlatih. Latihan paling baik dilakukan di depan rumah ketika tidak ada angin. Gunakan joran anda lengkap dengan lure-nya dan taruh sebuah kaleng atau apapun sebagai titik sasaran sejauh 10 meter. Latihan yang dimaksud meliputi ketiga teknik casting yg paling sering digunakan.
2. Teknik-Teknik Casting
Ada 3 teknik casting yang biasa dipakai oleh castinger, yaitu
a) Overhand
Berguna untuk melempar ke suatu titik yg terhalang di kedua sisi. Mula2 tatap target lokasi dengan cermat . Posisikan joran parallel dengan tanah dan sikut berada persis di samping rusuk. Angkat joran lalu ayunkan joran kea rah posisi jam 10, namun pastikan anda hanya menggunakan pergelangan tangan untuk menghentakkan joran ke depan. Lepaskan jari yang menjepit tali pada saat ujung joran berada di sekitar posisi jam 11. Ulangi berkali-kali hingga arah lemparan anda semakin tepat dan umpan bisa jatuh masuk ke dalam kaleng.
b) Sidearm
Setelah menguasai teknik overhand, saatnya sekarang belajar teknik sidearm. Teknik casting menyamping ini berguna untuk melontar umpan ke satu titik yang berada di bawah naungan. Pegang joran parallel dengan tanah dan sikut tetap di samping rusuk. Jika anda tidak kidal, bawa dulou joran kea rah posisi jam 7, kini gerakkan pergelangan tangan ke depan kuat2 dan persis pada posisi jam 6 lepaskan jepitan jari ke tali. Ulangi lagi dan setelah semakin mahir gunakan ayunan joran untuk meningkatkan jarak lemparan dengan tetap menjaga akurasinya.
c) Underhand
Teknik ini berguna untuk melontar umpan ke titik yang terhalang oleh naungan dan juga di kedua sisi. Peganglah joran kira2 di sekitar pinggul. Posisikan joran paralel dengan tanah dan gantung umpan sekitar 15-20 cm dari ujung joran. Mulailah dengan menundukkan joran hingga mencapai sudut 45 derajat, lalu dengan gerakan yang berirama dan bertenaga, gunakan pergelangan tangan untuk menggambar sebuah setengah lingkaran imajiner dengan ujung joran. Lepaskan jepitan ke tali saat ujung joran mencapai horizon. Ulangi berkali2. Naikkan ujung joran saat umpan meluncur jika menginginkan jarak lemparan yang lebih jauh.
Nah, serius bener kan?? Hehe.. Jujur aja, latihan ini gak pernah saya terapin secara detail. Saya beranggapan gaya mancing orang akan ‘berevolusi’ dengan sendirinya. Style setiap angler pasti berbeda2. Tapi gak salah toh kalo dasar dari casting kita kuasai dulu?? ^^ Monggo dipraktekkin..hehe..
Oke, setelah casting sudah mahir, trus apalagi ya?? Oh ya, habis ngelempar ,tuh lure pasti masuk air kan?? Nah, berikutnya adalah teknik retrieve lure itu sendiri. Lanjuuuuuuuuutttttt..!!
Teknik Retrieve
Teknik retrieve (menggulung reel) adalah teknik pamungkas kita untuk memperdaya ikan agar mau memakan lure kita. Peran dari retrieve sangatlah besar, karena minturut pengalaman pribadi serta pengalaman kawan2 lain yang saya baca di Forum serta Artikel, beda ikan beda pula teknik retrieve kita. Sebagai contoh, Kakap Putih yang tergolong ikan pemalas, maka retrieve yang digunakan adalah slow retrieve. Namun beda dengan Mangrove Jack (Ungar, Fung Cho, Mangar dll), dia akan lebih ganas mengejar lure apabila kita menggunakan teknik fast retrieve. Tapi tentu saja hal ini tidak mutlak harus begitu adanya, semua tergantung kondisi dan situasi. CMIIW
Teknik retrieve yang umum digunakan yaitu, 1. Slow Retrieve Usahakan joran berada pada posisi 45 derajat (bawa busur tiap kali pergi casting.. J/K), ujung joran bisa dibawah, bisa juga diatas. Tergantung kondisi dan selera. Kemudian setelah lure di-cast, retrieve dengan santai, konstan. Feeling sangat diperlukan, jangan terlalu cepat, tp jg jangan terlalu lambat. Perbanyaklah latihan.
2. Fast Retrieve
Usahakan joran berada pada posisi 45 derajat. Ujung joran bisa dibawah, bisa juga diatas. Kemudian setelah lure di-cast, maka cepatlah menggulung reel. Tanpa henti dan konstan.
3. Reel in, stop and go
Teknik retrieve ini adalah kombinasi dari dua teknik yg telah disebutkan diatas. Keseluruhan posisi joran sama akan tetapi reel diputar, terkadang fast atau juga slow. Kemudian berhenti sejenak. Hentakkan joran secara halus (twitching), seakan2 lure yang kita pakai sedang dalam keadaan sekarat. Kemudian retrieve lagi. Begitu seterusnya. 4. Selanjutnya adalah teknik retrieve yang biasa digunakan ketika kita menggunakan mini popper, khususnya tipe chugger. Setelah lure sampai di air, tunggu sejenak agar lure seimbang. Kemudian gulung reel sampai tali mengencang, berhenti menggulung dan hentakkan joran dengan cepat dan bertenaga (tapi tetap santai lho.. ^^), kemudian gulung lagi, berhenti, dan hentakkan lagi. Begitu seterusnya. Semakin banyak gelembung air, maka semakin bagus dan ikan akan semakin marah!!
5. teknik WTD (Walk The Dog),
untuk yang penasaran kenapa dinamakan Walk The Dog, ada sedikit ilustrasi singkat..hehe.. (juga baru tau dr temen kemaren). Pernahkah anda melihat seekor anjing yang diajak jalan2 oleh Tuannya menggunakan tali pandu? Nah, seperti itulah gerakan lure (dalam hal ini biasanya pencil dan stickbait) yang di-retrieve dengan teknik WTD. Lure akan bergerak ke kiri dan ke kanan secara beraturan. Kira2 begitulah ilustrasinya (ngawur.com..hehe..)
Teknik ini sangat dibutuhkan konsentrasi, kalo saya yang mainin udah ganti namanya, jadi Walk The Crazy Dog. Jalannya udah ngawur kemana2 gak karuan..hehe.. So, konsentrasi, It’s A Must ..!! Emang agak nyebelin sih, tp kalo dah bisa, saya jamin anda bakal ngoleksi lure jenis pencil sebanyak2nya dan dalam waktu yang sesingkat2nya. Oke, lanjuuuuuttttt
Seperti biasa, Joran anda letakkan pada posisi 45 derajat. Dalam teknik WTD, joran wajib barada di bawah ( menyilang kaki anda ). Gunakan teknik slow retrieve yang sudah di jelaskan diatas. Ingat, putaran konstan. Jika sudah merasa stabil dalam hal putaran, sekarang twitch (kedut) secara halus tapi spontan. Jangan bertenaga tapi juga jangan terlalu lemas ( gunakan kekuatan pergelangan tangan ). So, intinya, teknik ini me-retrieve lure secara konstan sembari men-twitch ujung joran beraturan dan bukan sporadis. CMIIW.
Nah, lagi-lagi, kesimpulan dari ini semua adalah ketika praktek di lapangan bisa menjadi sangat berbeda. Variasi retrieve akan sangat dibutuhkan untuk memperdaya ikan, maka perbanyaklah teknik retrieve. Dan juga, siapa tahu anda akan menemukan teknik retrieve terbaru dan ampuh dalam memperdaya ikan. Tight Lines..!!
SELAMAT MENCOBA CASTING !!!

comment om ...KLK

teknik mancing hampala casting dan sukses ngoceng


Ikan Hampala (Hampala Macrolepidota) terkenal memiliki tenaga luar biasa. Saat terpancing akan terus berlari bagaikan terpedo. Itukah nikmatnya mancing hampala. Berikut ini kami uraikan rahasia mancing ikan yang termasuk dalam...
Teknik mancing hampala dengan teknik casting yang pasti tokcer dan ngoceng terus ,,dimana aja tetep strike di ulas dari beberapa sumber yang fasti falid sob

Ikan Hampala (Hampala Macrolepidota) terkenal memiliki tenaga luar biasa. Saat terpancing akan terus berlari bagaikan terpedo. Itukah nikmatnya mancing hampala. Berikut ini kami uraikan rahasia mancing ikan yang termasuk dalam family Cyprinidate alias suku karper-karperan ini. Siapa tahu trik ini bermanfaat bagi anda.
1. Kenali Lubuknya
Ikan hampala suka tinggal di sungai yang beraliran deras dengan tepian dangkal dan berpasir. Di lokasi itu, biasanya banyak ikan-ikan kecil sebagai makanannya dan juga banyak makanan yang hanyut. Selain sungai ikan hampala juga berada di dam atau waduk. Ciri lokasi yang di gemari adalah daerah berpasir atau berbatu kerikil.
2. Menyiapakan Alat Pancing
Joran, Pilih panjang joran antara 1,5 m – 2,5 m, ringan dan berujung lentur. Joran dan ril yang ringan dan lentur membuat kita mudah utuk casting.
Ril sebaiknya kelasnya sama dengan joran, dengan batalan roda 3 atau lebih. Pilihlah yang berjenis ringan supaya tidak terlalu memlemahkan.
Ada banyak merk kenur, pilihan yang kuat dengan ukuran sesuai dengan kelas joran atau ril. Bisanya yang d pakai adalah kelas 4 lbs, jangan memakai kenur telalau kecil karena resiko putusnya besar. Kenur terlalu besar juga kurang bagus karena jarak lempar menjadi pendek.
Untuk umpan, pakailah plug yaitu umpan buatan yang menyerupai ikan kecil. Pilih ukuran plug dari sebesar jari manis orang dewasa hingga seukuran jempol. Selain plug juga bisa dipancing menggunakan popper kecil.
Perlengkapan tambahan seperti rompi bersaku banyak yang di gunakan untuk tempat berbagai piranti mancing seperti kili-kili, pisau, gunting, tang, cadangan kail, sampai dengan korek dan rokok.
3. Saat Yang Tepat
Setelah semua mengenal lokasi dan persiapan piranti sudah oke, maka baruklah kita berburu ikan hampala dengan musim dan yaktu yang tepat. Musim kemarau merupakan musim yang tepat untuk memburu hampala. Salain pinggir sungai tidak becek, air sungai/ waduh jernih sehingnga kita bisa melihat langsung ikan itu ada atau tidak di pinggir sungai. Faktor lain yaitu pada musim kemarau adalah masa hampala memijah. Ikan induk hampala akan menepi untuk bertelur di daerah dangkal dan berpasir. Nah, mancing di saat itulah sangat menjanjikan.
4. Mainkan Plug Anda
Setelah mengenal saat yang tepat, sekarang giliran mengail hampala dengan menggunakan plug. Pertama amatilah lubuk hampala secara cermat. Jika anda sudah mengetahui cobalah mendekati dengan berjalan kaki tanpa menimbulkan suara.
Lemparkan plug anda diantara barisan hampala. Tarik plug anda. Berenangnya plug di air membuat hampala gusar dan ingin mengusirnya dengan menyambar plug tersebut. Setelah mulutnya tersangkut kail, usahakan agar ikan tidak lepas saat bertarung. Jika sampai lepas ikan hampala di daerah itu tidak mau lagi makan umpan plug anda.
Jika anda mancing tidak sendirian, ajak teman anda juga melemparkan plug di belakang umpan anda yang termakan tadi, karena hampala lain juga akan menyambar plug tersebut.
source 

Teknik mancing gabus sukses di jamin ngoceng trus

Berbagi teknik mancing ikan gabus dan snakehead bersama om uyung yang di kutip dari berbagai sumber yang tentu saja sudah pasti khasiatnya..manjur sob


Beberapa Teknik Untuk Mancing Gabus

1. Teknik DUDUL

Memancing ikan Gabus dengan Teknik Dudul / Nge-Dudul ini sebenarnya telah banyak dilakukan oleh orang tua kita jaman dahulu...
dan saya pun pernah belajar mancing ikan Gabus dengan teknik ini belajar dari orang-orang tua waktu saya masih kecil

Mancing dengan teknik ini menggunakan Piranti Joran Tegek atau jaman dulu orangtua kita membuatnya dari sebatang Bambu yg di raut, lalu
di ikatkan dengan seutas senar mono dan menggunakan umpan Kodok hidup ataupun mati.

Spot yg ideal untuk mancing dengan teknik seperti ini adalah daerah persawahan ataupun daerah rawa2 yg banyak di tumbuhi tanaman air seperti :
Eceng gondok, teratai, matalele, kapu-kapu, dll.

Cara mancing dengan teknik ini yaitu dengan cara mendudul atau menyelupkan umpan kita ke air lalu diangkat-angkat lalu dicelupkan lagi...terus-menerus
dilakukan dengan cara seperti ini (celup-angkat-celup- angkat) seolah-olah seperti kodok yg sedang ketakutan atau kodok yg sedang lompat-lompat.


2. Teknik PELAMPUNGAN
Memancing ikan Gabus dengan Teknik Pelampung ini mirip sekali dengan cara mancing ikan lainnya...
Yaitu dengan Umpan Kodok hidup atau dengan umpan daging keong atau kerang kerang yg dikaitkan ke mata kail lalu lempar ke spot yg di inginkan,
dan diberi Pelampung (biasanya pelampung ukuran besar) sebagai tanda ikan telah memakan umpan kita..

3. Teknik TEGER / NEGER

Memancing ikan Gabus dengan Teknik TEGER / NEGER ini biasanya dilakukan oleh pencari ikan yg bertujuan untuk dijual...
Teknik ini menggunakan joran terbuat dari bambu dengan panjang biasanya 100cm / 1 meter....
biasanya di ikatkan dengan seutas senar Nylon yg cukup tebal dengan umpan kodok hidup....

Dan biasanya pemancing teger ini melepas pancingannya dengan jumlah banyak bisa mencapai 200 - 300 pancing teger,
dengan cara di tancapkan di sekeliling empang / rawa dan biasanya dilakukan sore hari dan akan di angkat besok paginya...
Ikan yg terkena pancing teger ini biasanya sudah keburu mati waktu kita mengangkat tegeran kita itu.

4. Teknik CASTING

Teknik Casting ini sebenarnya sudah di bahas dalam Thread Casting dan Popping namun saya hanya mengulas ulang saja

Casting adalah teknik mancing menggunakan umpan palsu dengan cara melempar umpan ke daerah target yang kita inginkan,
kemudian retrieve perlahan-lahan sehingga umpan yang dirancang sedemikian rupa bergerak menyerupai ikan atau umpan hidup sungguhan sehingga
menarik ikan-ikan predator.

Karena sifat ikan gabus yang agresif dalam memburu mangsanya,
maka untuk memancing ikan gabus dengan cara memberi umpan yang bergerak.

Biasanya yang digunakan untuk umpan Gabus dengan teknik Casting
adalah : Soft Frogie, Hard Frogie, Minnow, Spoon, Mini Popper, Pencilbait, Stickbait, Spinnerbait, Buzzbait, Dll.

Teknik ini cukup melelahkan karena harus melempar dan retrieve berkali-kali ,
bahkan bisa dibilang menjemukan, sehingga dibutuhkan kesabaran dan fisik yang prima,
apalagi sengatan matahari membuat badan cepat lelah, Tapi setelah mendapat sambaran yg membuat jantung berdebar kencang dan dengkul gemetar hehehehehe...(saya sering ngalamin ini)
hilanglah semua rasa lelah berganti dengan rasa puas dan gembira.....


PERALATAN CASTING

1. Reel

Bisa menggunakan Spinning Reel ataupun Baitcasting Reel,

Spinning Reel umumnya menggunakan ukuran 2000 – 4000.
Biasanya memiliki spool yang tidak dalam (cetek) dan juga bentuk spoolnya panjang dan lebar.

2. Joran

Joran yg digunakan umumnya mempunyai panjang : 180cm – 210cm

3. Umpan

Ada dua tipe dari umpan ini yaitu ada yang diperuntukan di permukaan air dan ada juga yang memang khusus untuk kedalaman.
Jenis umpan bermacam-macam seperti, Soft Frogie / Hard Frogie, Minnow, Spoon, Mini Popper,Pencilbait, Stickbait, Spinnerbait, Buzzbait, Dll.
Ukuran yang digunakan biasanya sekitar 3cm – 10cm.
Pada umumnya warna umpan juga menjadi pertimbangan tertarik atau tidaknya ikan target.

4. Senar

Jenis senar yang biasa digunakan adalah senar Mono maupun dari jenis braided (PE), mulai dari PE 1 – PE 3

5. Leader Line

Gunakan Fluorocarbon dengan ukuran 20lbs - 40lbs, panjangnya kira-kira 2 meter.

CASTING ACTION

Setelah semua peralatan selesai disiapkan, barulah kita mencari spot yang menurut kita memiliki potensi yang bagus untuk mancing.
Lempar kan umpan ke arah target yang diinginkan kemudian retrieve secara perlahan-lahan hingga membuat ikan target tergoda.
Selain jenis, warna dan ukuran lure yang mempengaruhi tergoda atau tidaknya ikan target juga tergantung dari kemahiran kita dalam memainkan umpan tersebut.
Jika pada lemparan pertama belum mendapatkan strike, ulangi terus sampai anda mendapatkan strike ikan yang anda inginkan.

Demikian sekiranya apa yg dapat saya sampaikan....semoga berkenan...dan apabila teman-teman ada yg ingin menambahkan saya persilahkan dengan senang hati...
Jika ada kesalahan dalam penulisan ini saya meminta maaf sebelumnya dan saya bersedia di koreksi....

Selamat Mencoba dengan Teknik yg anda sukai....

Tips Casting Gabus jika menggunakan Umpan Soft frogie :

Saat umpan disambar joran jangan langsung disentak, dibiarkan beberapa detik (3-5 detik) untuk memberi kesempatan ikan menelan umpannya.
Saat joran disentak Gabus melompat atau memendamkan dirinya ke lumpur dan melakukan perlawanan.
Disinilah sensasi strike ikan gabus liar yang cukup bertenaga dan gigi-gigi yang tajam menggesek-gesek tali senar yang yg biasanya mengakibatkan putus.

Salam Strike Selalu..........
Uyonk
(021-5144-6688)

Berikut ini saya lampirkan Umpan-umpan untuk Teknik Casting ikan Gabus:

[ATTACH=CONFIG] 12656[/ATTACH]spinnerbait1.jpgspinnerbait2.jpgbuzzbaits.jpgbuzzbaits double.jpgSpoon-bait_2008_G1.jpgminnow-lures.jpgminnow1.jpgpopper.jpgfrogie.jpgfrogie1.jpgfrogie2.jpg

source:
farum kamifc.com 

Senin, 15 April 2013

Gimana sih Sukses Mancing Kakap Merah ?



kakap merah si ikan mahal dan daging lezat saat di masak, ikan kakap menjadi salah satu ikan target pancingan para pancinger. Sifat makanya yang menyedot umpan yang disodorkan cukup membuat pancingan pancinger nyut-nyutan dan pancigner mulai memancingnya. Pertama kali mendapat pasti anda akan ketagihan dan ingin mengulang kembali kesuksesan mancing kakap merah. Untuk bisa mengulang sukses mancing kakap merah, paling tidak anda harus lihai menguasai Global Position System (GPS ) dan fishfinder. Kedua alat ini saling berkaitan dalam memburu lokasi ikan kakap merah. Dimana lokasi mancing seperti rumpon, tandes atau karang biasanya akan direkam dalam titik koordinat. Permasalahan meskipun anda sudah punya koordinat rumah ikan dan anda sampai dilokasi yang ditunjukan koordinat, anda harus kembali mengecek ulang lokasi tersebut dengan menggunakan fishfinder. Dalam fishfinder anda akan mendapatkan informasi detai l mengenai topografi dasar laut serta informasi kedalaman dan informasi mengenai ikan dan karang. Penguasaan kedua alat elektronik ini akan membuat anda semakin kaya pengetahuan dan acara mancing anda lebih praktis dan ekonomis. Anda tidak buang-buang waktu mengarungi samudera luas tanpa tujuan dengan ikan yang belum tentu jelas, sehingga terjadi pemborosan tenaga, keuangan dan hasil kurang memuaskan. Lain halnya anda menguasai kedua alat ini, tujuan mancing akan jelas dan hasil pun tidak menebak-nebak lagi.***mrk
source :britamancing

Hot Games

free counters
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Hostgator Coupon Code